Belum lama ini, netizen dihebohkan dengan viralnya video yang menyebut isi tas belanjaan upcycled dari gerai fast food dalam kantong yang ciamik layaknya brand asing.
Siapa sangka di balik video viral tersebut ada tangan dingin Wira Laga Bachtiar, seorang content creator asal Jawa Timur. Pemilik akun Instagram @wiralagabae adalah seorang content creator dengan jenis konten yang membuat barang-barang upcycled.
Ia mengatakan kepada Basra Wira bahwa kecintaannya pada dunia upcycle dimulai dengan coba-coba. Dimana Wira sering memperhatikan fashion brand asing dan upcycle terkait.
“Ada seorang follower bernama Diana Rika Sari. Dia seorang blogger yang mereview fashion. Dan sekarang kontennya lebih upcycled. Jadi saya banyak melihat kontennya, dan akhirnya saya tergerak mengapa saya tidak menjahit secara manual. sama sekali.
Karena keluarga saya mulai bapak, ibu dan adik saya semuanya penjahit dan bisa menjahit,” kata Wira kepada Basra, Jumat (3/6).
Akhirnya, melihat peluang di depan matanya, Wira mulai belajar menjahit dari keluarganya, dan mungkin seluk beluk dunia mode. Saat itu, Wira masih berjualan ke peritel fashion ternama.
Saya memiliki keluarga, saya memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan tentang menjahit dari keluarga saya. Saya juga bekerja di pengecer fashion selama 5 tahun. Saya mendapat informasi tentang fashion dari sana,” ujarnya.
Berbekal ilmu yang dimilikinya, Wira akhirnya membuat barang-barang upcycled untuk digunakan sendiri. Sebelum kami mengubah barang-barang ini agar lebih modern, Wira biasanya tersandung.
Apalagi sekarang sandungan sudah merajalela, di Surabaya juga terkenal di Tugu Pahlawan, Gembong. Jika kita bisa memilih, kita bisa mendapatkan merek-merek ini. Tapi sayangnya kami tidak tahu perjalanan seperti apa itu. Mungkin modelnya sudah ketinggalan zaman, kalau kita sudah pakai cheesy. Sejak saat itu saya berpikir kenapa tidak di upcycle saja dan diubah menjadi bentuk baru yang kekinian,” jelasnya.
Untuk mendapatkan inspirasi, Wira biasanya menggunakan berbagai platform di media sosial, seperti Instagram, Pinterest, Youtube.
Apalagi di dunia digital kreatif seperti ini, kita bisa mengembangkan apa saja. Saya telah melakukan upcycling sendiri selama sekitar 3-4 tahun. Tapi saya baru berani share di media sosial selama dua tahun,” ujarnya.
Tak disangka, apa yang dilakukan Wira mendapat banyak reaksi positif dari netizen. Hal ini terlihat dari video viral yang ia buat hanya dalam beberapa hari dengan 3 juta views.
Bahkan akun Instagramnya memiliki 60.000 pengikut. Selain membuat konten, Wira kini juga disibukkan dengan workshop terkait upcycle dan menawarkan barang-barang upcycle lainnya untuk dijual.
“Kadang saya juga bikin tas limited edition, yang dijual hanya 10-15. Jika saya merasa seperti itu, saya akan membuatnya. Harganya berkisar antara Rp 100 hingga 250.000,” ujarnya.
Tak ketinggalan, ia juga berpesan kepada generasi muda untuk terus menggali potensi yang dimiliki dan mulai melakukan upcycling untuk menyelamatkan bumi.
Upcycling mudah, Anda tidak perlu memiliki mesin jahit atau mengikuti kelas. Misalnya, dari hal-hal kecil, kita menggunakan benda-benda di sekitar kita seperti botol, kita bisa menggunakannya sebagai pot bunga. Jika Anda menginginkan estetika, maka Anda harus mengecatnya. Ada juga banyak yang bisa Anda buat sendiri di Pinterest atau di media sosial.
Tinggal bagaimana kita menggunakannya. Karena setiap orang punya ide masing-masing,” kata Wira.