Pencemaran air, polusi udara, kepunahan biota alam, hingga pemanasan global telah mendongkrak kesadaran masyarakat akan pelestarian alam. Berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi pun dikembangkan untuk menekan kerusakan lingkungan. Mulai dari mengolah limbah agar bisa digunakan kembali, hingga efisiensi terhadap sumber daya alam.
Ranah fesyen pun tak luput dari isu lingkungan. Selama ini industri fesyen dikenal bergerak cepat untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan tren. Tren yang berubah dalam waktu singkat tak sejalan dengan waktu pakai benda, yang akhirnya mendorong terjadinya istilah fast fashion. Akibatnya industri fesyen mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan demi bisa memenuhi kebutuhan tersebut.
Jika ditarik ke belakang, fast fashion muncul akibat ledakan industrialisasi di Barat, yang memicu maraknya pembangunan di era awal modernisme itu. Saat itu kelompok masyarakat kelas menengah meningkat, begitu pula dengan daya belinya. Barang kini tak lagi hanya dilihat fungsinya, tetapi juga dihubungkan dengan status sosial masyarakat.