Perbedaan Retro dan Vintage Style, Jangan Sampai Tertukar!

Kamu pasti sering banget dengar istilah retro atau vintage, utamanya dalam hal fashion. Katanya, fashion memang selalu berulang, makanya retro dan vintage style sedang digandrungi belakangan ini.

Style retro dan vintage ini bisa dibilang gaya jadul, tapi enggak norak. Sebaliknya, mengenakan gaya ini akan memberi kesan yang klasik, anggun, dan unik secara umum.
Retro dan vintage sendiri punya perbedaan yang signifikan. Kalau kamu sering menganggapnya sama, berarti kamu keliru, jadi yuk baca tuntas perbedaannya di bawah ini.

Baca Juga :
Jual Saldo Paypal
Jual Beli Saldo Paypal
Saldo Paypal Terpercaya

Perbedaan Retro dan Vintage Style

Perbedaan retro dan vintage style setidaknya bisa diidentifikasi dari tiga poin di bawah ini.

1. Era Lahirnya Tren

Vintage (1920-an hingga 1960-an)

Untuk gaya berbusana vintage, pembuatannya didominasi di era 1920-an hingga 1960-an. Artinya, Perang Dunia I tidak lepas pengaruhnya dari style ini.

Style vintage terkesan lebih formal dengan bahan yang biasanya berkualitas tinggi, tahan lama, dan potongan pakaiannya dijahit dengan tangan. Style vintage juga dipengaruhi oleh kemegahan industri film yang menampilkan busana klasik para bintang.

Retro (1970-an hingga 1990-an)

Style retro sendiri diadaptasi dari era 1970-an hingga 1990-an. Gaya ini justru berkaitan dengan antusiasme masyarakat setelah lepas dari tekanan Perang Dunia II.

Alih-alih formal, gaya retro mengedepankan kesan glamour dan berani. Artis-artis Hollywood banyak yang menggunakan gaya busana retro turut membantu persebaran style ini. Industri fashion pun semakin kreatif, jadi tren retro makin mendunia.

2. Warna Pakaian

Vintage

Dari segi warna, style vintage mengusung warna-warna yang lebih kalem seperti warna muda yang lembut dan warna pastel. Warna ini menunjukkan kesan semi-formal dan feminin yang menjadi tren waktu itu.

Baca juga :
Jasa Pbn Premium
Jasa Pbn Berkualitas
Jasa Pbn

Saat memasuki masa Perang Dunia II, tren warnanya berubah menjadi lebih gelap dan earth tone, sehingga menunjukkan kesan yang suram dari masyarakatnya.

Sebaliknya, style retro banyak bermain di warna-waran cerah dan sengaja menumpuk warna dalam satu look. Karena kesan glamor memang lebih dikedepankan, maka warna yang erat dengan nuansa disko banyak diminati pada waktu itu.

3. Potongan dan Motif Pakaian

Vintage

Potongan pakaian yang tren di era vintage adalah celana high waist dan rok A-line. Mereka memang memilih pakaian yang lebih sederhana. Contohnya, Audrey Hepburn dan Marilyn Monroe sering mengenakan celana high waist yang dipadukan dengan blus tanpa lengan. Pemakaian zipper dan penggunaan bahan nilon juga mulai dikenal di era ini.

Adapun motif dari busana vintage enggak jauh-jauh dari motif polos, bunga, polkadot dan stripes.

Lepas Perang Dunia II, potongan pakaiannya jadi lebih berbeda dan baru. Misalnya, artis Catherine Bach yang hadir dengan celana pendek dan baju kota-kotak. Lalu rok panjang bermotif, bell bottoms, serta gaya glamor dengan sentuhan rock juga menjadi tren di era ini.

Retro

Gaya pakaian retro sendiri memang lebih identik dengan nuansa disko, seperti celana cutbray, jaket kulit, dan kemeja yang penuh manik-manik. Potongan pakaiannya biasanya ketat dan terbuat dari bahan kulit atau bulu. Sementara, motif yang sering ditemukan dalam pakaian bergaya retro adalah motif simetris dan gemerlap.

Nah, itulah tiga perbedaan gaya retro dan vintage secara signifikan. Kamu lebih suka yang mana, nih, Ladies?

Related Posts

Penuh Pesona, Penampilan Jisoo Blackpink saat Kunjungi Dior Heritage

Jisoo Blackpink, Global Ambassador Dior, baru-baru ini mengunjungi Dior Heritage di Avenue Montaigne, Paris, Prancis. Momen tersebut ditayangkan dalam video terbaru di kanal YouTube Christian Dior. Dalam…

Uniqlo Kolaborasi dengan Ines de la Fressange Luncurkan Koleksi yang Terinspirasi dari India!

Uniqlo berkolaborasi dengan Ines de la Fressange meluncurkan koleksi musim semi/musim panas 2023 yang terinspirasi dari keindahan India. Koleksi ini menampilkan gaya effortless ala masyarakat Paris khas…

Emily Ratajkowski Memakai Bunga Raksasa sebagai Atasan di Paris Fashion Week!

Dalam hal fashion, supermodel Emily Ratajkowski mau melakukan apa saja, termasuk bunga. Bunga yang dia kenakan kali ini bikanlah hiasan, melainkan sebagai pengganti atasan. Model berusia 31…

Musikus Pharrell Williams Gantikan Virgil Abloh sebagai Direktur Kreatif Louis Vuitton

Produser musik dan desainer Pharrell Williams menjabat sebagai direktur kreatif lini pakaian pria Louis Vuitton, menggantikan mendiang Virgil Abloh. Kabar tersebut diumumkan Louis Vuitton pada Selasa, 14…

Tips Fashion: Pakaian dan Motif untuk Orang Bertubuh Kurus dan Gemuk

Orang bertubuh kurus atau gemuk pasti pernah merasa tidak percaya diri setiap kali memilih ataupun mengenakan pakaian. Sebab, mereka merasa bahwa bentuk tubuhnya tidak ideal sesuai dengan…

Perkembangan Batik dalam Tren Mode Masa Kini!

Warisan budaya adalah sesuatu yang sangat penting bagi sebuah negara karena merupakan bagian dari identitas dan jati diri. Akan tetapi, warisan budaya sering kali terabaikan dan kurang…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *