Wajah Lisa Blackpink ditampilkan di spanduk pop-up merek wiski Chivas Regal di pameran NFT di Singapura. Momen ini sekaligus menjadi perayaan bagi Chivas Regal yang baru-baru ini menyambut Lisa Blackpink sebagai Duta Asia mereka.
Pameran, yang berlangsung hingga 18 Mei 2022 di ruang terbuka di 150 Tyrwhitt Road, Singapura, akan menampilkan desain ulang terbesar dari Chivas Bottle 12 dalam satu abad.
Selain itu, merek wiski Scotch juga akan mengungkap Kereta Musik NFT dan menyatakan dukungannya untuk pemberdayaan perempuan dan bertujuan untuk menarik peminum yang lebih muda.
Kami bangga mempersembahkan desain ulang yang akan menarik generasi baru peminum wiski Scotch,” kata Joni Na, manajer merek tersebut, seperti dilansir Coconut Singapore. Stand pop-up bertajuk I Rise, We Rise ini sejalan dengan kampanye Lisa Blackpink, duta wanita pertama merek minuman tersebut.
Yang hadir dapat melihat sederet foto pelantun LALISA” yang dibingkai dan berpose khusus dengan botol Chivas, serta beberapa video lainnya tentang Lisa BLACKPINK X Chivas Regal. Di pintu masuk terdapat replika botol Chivas setinggi 4,2 meter yang menyambut setiap pengunjung. Botolnya juga dihiasi dengan lebih dari 200 minuman beralkohol.
Di dalamnya terdapat lima karya NFT oleh seniman lokal, Aundraj Jude, Jonathan Liu, Kristal Melson, Mojoko dan O$PS. Sorotan termasuk pengeditan augmented reality dari motif branding dan audio NFT dari single eksklusif yang menampilkan rapper Mandarin Zadon.
Seperti yang kita ketahui, Lisa Manoban adalah seorang penyanyi asal Thailand. Namun, kolaborasinya dengan merek tersebut tampaknya tidak didukung oleh pemerintah negara asalnya. Foto-foto Lisa dengan botol-botol alkohol dianggap memberi pengaruh buruk bagi generasi muda di Thailand. Bahkan, Komite Pengendalian Alkohol Thailand bahkan telah mempertimbangkan untuk mendenda siapa pun yang ketahuan mengunggah atau mendistribusikan iklan Lisa BLACKPINK menggunakan Chivas Regal. Hal ini karena di Negeri Gajah Putih, mengiklankan miras dalam bentuk apapun merupakan tindak pidana dan ilegal.
Ada sejumlah aturan dan undang-undang pengendalian alkohol yang telah berlaku sejak 2008. Pelanggar dapat didenda 500.000 baht atau 209 juta rupee atau dihukum satu tahun penjara. Bisa juga dikenakan sanksi ganda. Meski begitu, kontroversi Lisa BLACKPINK tampaknya menjadi pelajaran bagi Thailand untuk mempertimbangkan kembali kebijakan anti-alkoholnya.
Apalagi setelah Thaopipop Limjirakorn, anggota parlemen dari partai The Move Forward, mengajukan RUU tentang pajak konsumsi. Undang-undang tersebut secara luas disebut sebagai undang-undang minuman keras progresif dalam upaya untuk merevolusi industri alkohol di Thailand. Selain itu, Lisa BLACKPINK juga dikatakan aman karena dikatakan tidak melanggar aturan tersebut, dan beberapa negara lain juga tidak memiliki aturan serupa dengan Thailand.